Surat
Untukmu Nak, “Engkau Adalah Harapan”
Oleh Hanif Sang Pemberontak Suci
Untuk calon anakku yang belum tahu dari rahim
wanita mana engkau akan lahir dan melihat dunia, nak kutulis surat ini kepadamu agar engkau tahu bahwa aku
juga seperti calon ibumu yang mungkin juga merindukan kehadiranmu, insya Allah.
Nak, besar harapan ayahmu ini kepadamu, agar
kelak bila engkau hadir di dunia mampu mengetarkan istana kesyirikan dan tiran
yang telah menindas Umat Islam, di manapun mereka berada. Melawan mereka dengan
teman atau sendirian, walau engkau harus menebus itu semua dengan kematian.
Nak, walau nantinya ayahmu ini tidak mampu
memberikan kasih-sayang seperti ibumu berikan, tapi yakinlah semua yang ayah
lakukan adalah agar engkau mendapatkan yang terbaik, agar engkau menjadi
manusia seutuhnya.
Nak bila engkau telah hadir di dunia, ayah ingin
mengatakan kepadamu seperti Luqman Hakim menasehati anaknya yang di abadikan
oleh Allah SWT dalam kalamNya yang suci. Ku tulis lagi nak kata-kata Luqman
kepada anaknya agar engkau bisa mengambil pelajaran darinya, agar engkau
meneladani mereka yang namanya telah melambung tinggi ke langit dan
mengharumkan diri dengan keteladanan.
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada
anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: ‘Hai anakku, janganlah kamu
mempersekutukan (Allah). Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah
benar-benar kelaliman yang besar’.”
(Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika
ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit
atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya).
Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui’.
“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah
(manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang
mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang
demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).”
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari
manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan
angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri.”
“Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan
lunakanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”
Nak, mungkin kata-kata di atas yang dapat ayahmu
berikan kepadamu, karena ayahmu ini tidak punya dunia dan tahta untuk
diwariskan kepadamu kelak, namun ayah yakin bila engkau meneladani perkataan
Luqman Hakim kepada anaknya, semua bangsa-bangsa akan tunduk di bawah kakimu
dan dunia dalam gengaman tanganmu, tapi ayah berharap bukan itu tujuan hidupmu,
ada tujuan yang lebih mulia daripada kenikmatan dunia yaitu kampung surga yang
kekal abadi dan bertetangga bersama Rasulmu kelak di sana.
Itu saja nak harapan ayah kepadamu, mungkin
terlalu berlebihan dan berat bagimu, tapi ayah yakin setiap manusia pasti
berproses dalam menuju kesempurnaan walau harus mengorbankan semua yang
dimiliki dan dicintai, dan ayah yakin engkau bisa melaluinya bila ikhlas hanya
mengharap wajahNya yang mulia.
Mungkin untuk hal-hal yang lain ibumu lebih tahu
daripada ayahmu ini, karena bagaimanapun jua, ayah tidak bisa setiap waktu ada
di sampingmu dan menemani dalam melewati hari-harimu di dunia, ada yang membuat
ayah akan selalu di luar rumah hingga intensitas pertemuan kita mungkin tak
sebesar engkau bersama ibumu.
Satu lagi nak, bila suatu saat ada sesuatu
terjadi pada ayah, engkau harus tabah, jaga ibumu dengan baik, taati dia dan
jangan buat dia bersedih. Dan bila ayah tidak kembali ke rumah untuk selamanya
itu bukan karena ayah tidak hirau dengan ibumu dan engkau tapi ini adalah
panggilan yang ayah sudah berjanji bila masa itu telah tiba tidak akan menunda
walau sedetikpun dalam menyambutnya.
Semoga pertemuan kita dipercepat oleh Allah SWT,
agar Rasulullah SAW membanggakan ayah kelak karena punya banyak keturunan yang
patuh dengan sunnahnya tanpa ada pertanyaan dan bantahan.
Dan surat
yang amat sangat sederhana ini ayah tulis untukmu agar kelak bila engkau
membacanya agar tahu betapa ayah sangat mencintaimu dan banyak berharap kepadamu.
Dari ayahmu yang sangat ingin melihat engkau
kelak menjadi pejuang yang tegar di jalan tauhid dan jihad.
Hanif Abdullah
Redaktur Majalah Online
ansharullah.com
Redaktur Majalah Online
ansharullah.com
Keren..
BalasHapusditunggu kunjungan balek. :)
hehe. makasih :) post in puisi dong.. biar aku bacah
Hapus