Pages

Sahabatku

Jumat, 11 Januari 2013

Hitamnya Hati


Jalanan berduri dan berbatu yang kulaluli saat ini
Bukan mulusnya jalan yang seharusnya aku dapatkan di masa belia seperti ini,
sekarang ini

Kuat sebenarnya gencaran kebencian
di dalam hati yang telah rusak bingkainya
Berontak itu ada, kemarahan itu juga ada
Tapi, aku tak tahu cara untuk meluapkannya

Keindahan, kemurnian, serta kemahalan harga
Sudah tak lagi dimiliki oleh diri ini


Suatu detik, insan ini bisa demikian polosnya
Suatu detik berikutnya, justru begitu hina, dina!
Bedebah! Persetan!
Makiku pada diri sendiri

Ya, Rabbi!
Haruskah? Tegakah? Kau biarkan, kau lepaskan,
bahkan kau campakkan aku dalam kekotoran sejauh ini
Enggankah lagi kau miliki insan nan hina ini?

Rabbi,
Terasakan olehku kah kesegaran air wudhu itu lagi?
Masih sepadankah wajah ini mengenakan mukenah?
Masih pantaskah dahi ini menyentuh sajadah-Mu lagi?
Setelah demikian hitamnya hati . . .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada.
Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan dihapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.