Social Icons

Pages

Sahabatku

Featured Posts

Kamis, 24 Januari 2013


1Hai sahabat blogger semuanya . . .
   Zaman sekarang ini sangat sulit kita temukan mahasiswa-mahasiswa yang minat belajarnya masih kuat. Walaupun tidak semua, namun kebanyakan mereka lebih senang bermain game, nongkrong-nongkrong, membahas hal-hal yang tidak bermutu, shopping, dan lain sebagainya. Bagaimana sih cara supaya menambah minat belajar tersebut?

  Nah, di sini saya pernah membaca beberapa artikel terkait dengan cara menambah minat belajar mahasiswa. . . 
   

Senin, 21 Januari 2013



Kisah Abu Nawas - ( Sufi )
Kadangkala untuk menunjukkan sesuatu kepada sang Raja, Abu Nawas tidak bisa hanya sekedar melaporkannya secara lisan. Raja harus mengetahuinya dengan mata kepala sendiri, bahwa masih banyak di antara rakyatnya yang hidup sengsara. Ada saja praktek jual beli budak.

Dengan tekad yang amat bulat Abu Nawas merencanakan menjual Baginda Raja. Karena menurut Abu Nawas hanya Baginda Raja yang paling patut untuk dijual. Bukankah selama ini Baginda Raja selalu mempermainkan dirinya dan menyengsarakan pikirannya? Maka sudah sepantasnyalah kalau sekarang giliran Abu Nawas mengerjai Baginda Raja.



Majas perbandingan
  1. Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
  2. Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.
  3. Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan pengubung, seperti layaknya, bagaikan, dll.
  4. Metafora: Pengungkapan berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata seperti layaknya, bagaikan, dll.
  5. Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.

 Aturan-aturan yang penting saat memberikan hukuman kepada anak :
  • Jangan berikan pada anak yang masih tergolong balita karena mereka belum mengerti alasan mengapa mereka dihukum, akibatnya mereka bisa menjadi frustasi.
  • Hukuman harus bersifat mendidik.
  • Informasikan terlebih dahulu akan adanya sanksi tertentu dari perilakunya yang tidak menyenangkan orang tuanya.
  • Adakan evaluasi seusai hukuman diberikan, apakah ada perubahan kesadaran dalam diri si anak.
  • Jangan lakukan hukuman di bawah pengaruh emosi yang tak terkontrol.
  • Hindarkan hukuman fisik. 
  • Berikan hukuman dengan tegas. Bila anak merengek jangan langsung lemah hati dan nyerah.
  • Perhatikan korelasi antara hukuman dengan perilaku.
  • Hukuman badan hanyalah dipandang sebagai jalan terakhir.

Aturan-aturan yang penting saat memberikan reward kepada anak :
  • Hadiah diberikan dengan tujuan tertentu, sebagai dorongan pada anak untuk tetap mempertahankan tingkah laku atau prestasinya yang baik.
  • Bila tujuannya ingin mengubah tingkah laku anak sebaiknya jangan memberikan hadiah barang, kecuali untuk pertama kali dalam jangka waktu yang panjang, misalnya saat anak masuk sekolah,  belikan tas atau buku.
  • Bila anak sudah terlanjur menyukai hadiah barang, ubahlah dengan sikap yang sabar, ulet, dan konsisten. Perubahan ke hadiah non-barang pun harus dilakukan secara bertahap dan jangan memaksa.
  • Kekompakan antara ayah dan ibu dalam memberikan reward.
  • Bila akan memberikan hadiah non-barang, lakukan dengan sungguh-sungguh, dalma arti ungkapan kasih sayang, seperti pelukan atau ciuman diberi dengan tulus.
  • Konsisten dalam memberi hadiah non-barang.
  • Hadiah non-barang harus proporsional, efisien, dan tepat waktu.
  • Adakan evaluasi seusai hadiah diberikan, apakah ada penguatan perilaku pada anak.
  • Reward jangan diberikan secara berlebih-lebihan.
  • Reward baiknya berujung pada reinforcement positif.

Hal-hal yang harus dihindari dalam usaha mendisiplinkan anak :
  • Terlalu sering memberi ancaman (lebih-lebih pada anak yang pandai) karena ia malah akan balik menantang.
  • Mendisiplinkan anak dalam keadaan emosi.
  • Aturan disiplin yang memaksa, otoriter, keras dan sangat ketat.
  • Selalu mengatakan, “Aku ingin …” ( bagi orang tua ).
  • Orang tua itu sendiri tidak disiplin, sehingga si anak pun menirunya.


  • Hal-hal yang perlu diterapkan dalam usaha mendisiplinkan anak :
  •  Mulailah dari hal-hal yang kecil dulu, kemudian secara bertahap ke tingkat selanjutnya.
  •   Awal dari disiplin adalah komunikasi yang baik dan sederhana.
  •   Konsisten pada aturan disiplin yang telah dibuat.
  •  Konsisten antara ayah-ibu supaya tidak menimbulkan kebingungan pada anak. Buatlah kesepakatan tentang peraturan yang harus dijalankan di rumah.
  •  Terapkan pemberian reward dan punishment (hukuman).
  •  Pemberian perintah dan aturan yang disertai dengan penjelasan mengapa harus begini, mengapa harus begitu.