AKU
INGIN SEKOLAH
Suara teriakan anak-anak di SD Anak Bangsa itu membuat kedua
orang anak pemulung itu mengalihkan perhatiannya yang semula hanya melihat
tumpukan-tumpukan sampah yang tepat berada di depan Sekolah Dasar itu.
Chika :Tira… (menarik-narik dasi Tira) Kawani aku beli jajan
yok!
Tira :Iiiiih….Chika tarik-tarik looo…Malez akh. Bli z
sna sendiri!
(mendorong Chika hingga Chika terjatuh)
Chika :Ya udah sana !
Aku juga berani kok! Wleeek!
(menjulurkan lidahnya hingga hamper mau putus)
Sementara anak-anak SD itu masih terlihat bermain dengan
asyiknya,tampaklah dari sudut gerbang sekolah itu dua pemulung yang hanya
menelan air liur karena merasa tidak mungkin bisa mengenakan seragam merah
putih layaknya anak-anak yang berada di dalam Sekolah Dasar itu.
Ninung :Kino,kita
pulang aja yuk! (sambil mengangkat goni yang tadi diletakkannya)
Kino :Aku pengen masuk ke dalam sana , Nung!
(menunjuk ke arah anak-anak yang bermain-main
itu)
Ninung :Ah udah ah, kamu ngacok aza shi!
Kita mesti ngamen lagi.
Tanpa ada basa-basi lagi akhirnya kedua pemulung itupun
langsung meninggalkan tempat itu. Sementara di dalam kantin yang bernama Kantin
Bahagia itu,terlihat seorang anak manja yang sedang asyik menghambur-hamburkan uangnya.
Baby :Ibuuuu….Ibu,Baby
mau beli. Kata mama Baby gag boleh beli jajanan yang murah, karena kalau murah
udah pasti gag baik buat kesehatan Baby.
Zevy :Udah bu,
kasih z Baby kecoa! Nih….(melemparkan kecoa ke wajah Baby)
Baby :Mamaaaaa…………..
Melihat kejadian menarik itu maka spontan seluruh siswa dan
siswi yang ada di Kantin Bahagia itu langsung tertawa dengan sangat riuhnya.
Hingga terdengarlah suara bel yang menandakan waktunya anak-anak untuk pulang
ke rumahnya masing-masing.
(backsound “Lidya Lau dkk-Gelang si Paku Gelang”)
Ketika
Rio dan Zizi sedang berjalan menelusuri trotoar jalan tiba-tiba lewatlah Baby yang
mengendarai sepeda dengan soknya.
Baby :Hekh! Kalian mau ngapain di sini? Mau ngamen?
Zizi :iiii kegilaan anak orang! (menunjuk mata Baby
sambil tertawa kecil)
Mau pulang lah bodong!
(berteriak pas di kuping Baby).
Anak oran g kaya kok bodong
Baby :(turun dari sepedanya)
Kalian kira dengan ketawa kalian itu bisa
ngebayar senyumku apa?
(ngejewer
kuping Zizi namun secepat kilat Zizi melepaskan tangan Baby dan malah gantian
menjewer Baby yang ikut dibantu oleh Rio )
Aku laporin ke mama aku kalian yiia! (menunjuk
Rio dan Zizi)
Zizi :(menggeser sepeda Baby agak jauh)
Lalu Zizi dan Rio
meninggalkan tempat itu tanpa melihat keadaan Baby yang masih menangis karena
dikeroyok. Dari kejauhan dua pengamen yang juga merangkap sebagai pemulung
tadipun menghampiri Baby berupaya untuk menghibur.
(menyanyikan
lagu Po k Ame-Ame).
Pok Ame-Ame Belalang
Kupu-Kupu
Tepuk
Adik Pande diupah Air Susu
Susu
Lemak Manis disantan Kelapa Muda
Adik
Jangan Nangis Kalau Nangis Cepat Tua
Mendengar
kata-kata “Cepat Tua” akhirnya Baby
semakin bertambah kesal.
Baby :Hekh Gembel! Bau banget shi kamu! Pergi sana !
(mendorong pundak Ninung hingga Ninung
terjatuh)
Haduuuuh,,,Bisa kena penyakit gatal-gatal pula
nanti aku.
Kino :(membangkitkan Ninung,temannya itu) Ninung, kamu gag
vv?
Ninung :Aku gag vv kok No!
Dari kejauhan terlihat Mika yang sedang berlari ke arah
mereka karena takut-takut terjadi sesuatu terhadap pengamen itu.
Mika :Ya ampun
Baby, kamu punya uang banyak tapi kamu gag punya perasaan. Ternyata benar juga ya kata mamaku
kalau perasaan itu mahal kali harganya. Aku rasa uang papamu gag akan bisa
ngebeli ind ahnya
kebaikan mereka.
Baby :Maksud kamu
ngomong gitu tuh apa Ka?
Mika :Aku tau kalau
mereka itu tadi mau nenangin hati kamu karena dilihat mereka kalau kamu itu
sedang nangis.
Baby :(hanya
cemberut)
Ninung :Kami minta maaf
ya! (menundukkan kepala seakan-akan memang merasa bersalah)
Kino :Kami permisi.
(menarik tangan Ninung)
Mika :Eh tunggu dulu!
Nih aku bawa roti. (menyodorkan dua roti)
Ninung :Waaah…Pas sekali.
Kami juga sedang lapar. Makasih ya!
Kino :Makasih ya!
Kami permisi dulu!
Baby :Dasar oran g miskin. Dikasih roti
beracun mau z.
(seraya meninggalkan Mika yang masih terus
memperhatikan langkah dua pengamen itu)
Sementara itu suasana di rumah kedua pemulung tadi.
Kino&Ninung :Assalamu’alaikum,..Pak,Bu,,Kami pulang.!
Bu Minah :Wa’alaikumsalam…Masuk
na’ee! Iku,ibu uwes masak makanan tuk kalian.
Kino :Ibu pasti
baru pulang juga. Tapi kenapa ibu sudah siap masak?
Ninung :Ibu juga dapat
uang dari mana untuk beli sayur-sayur itu?
Pak Badung :Tadi bapak jual
buku-buku pelajaran kalian dulu nak!
Lumayan juga dapatnya. Bisa untuk beli
sayur untuk kalian.
Kino :Bapak! Cuma
itu harta Kino pak! (dengan sangat kecewa namun tetap dengan lembut karena
takut-takut bapaknya tersakiti)
Pak Badung :Tapi kamu juga butuh
makan,Kino. Sedan gkan
itu tidak bisa memberi kamu makan kalau hanya terletak di situ.
Kino :Tapi itu lebih
berharga dari hanya sekedar makan pak.
(meninggalkan kedua oran g
tua nya dan langsung berlari menuju ke kama rnya)
Ibunya pun menghampirinya.
Bu Minah :Lee, bapakmu iku
sayang kambek kue Lo, Lee!
Kino :Kino hargai
kasih sayang bapak. Karena Kino juga sayang bapak.
Bu Minah :Impianmu iku wes
ora mungkin tekan Lee!
(sambil menatap langit-langit kamar yang
hampir tampa k
langsung ke langit bumi).
Ninung :(menghampiri Kino
dan ibunya) Kino,yang bapak buat memang salah. Tapi dia juga benar. Kalau kita
gag makan bagaimana kita bisa hidup.
Kino :Tapi kan gag mesti jual
buku,Nung!
Bayangkan, buku sekarang sudah pada mahal
semua.
Bagaimana kita bisa beli. Kalau soal makan kan kita bisa cari sisa
restoran.
Biasanya kita juga gitu kan ,Nung?
Pak Badung :Maafkan bapak Kino.
Bapak janji akan mengganti bukumu itu..
Keesokan harinya.
(bel
berbunyi)
Semua anak-anak
berhamburan memasuki kelas masing-masing. Merekapun dengan sangat dan rapinya
menunggu kedatangan gurunya.
Bu Guru :(dari sangat kejauhannya) Selamat pagi anak-anak!
Semua :P a pa,,,,G i gi,,,Pa gi…….I
b u bu Ibu…Pagi Bu….
Bu Gur u :Pintar
anak ibu!
Baik anak-anak,pelajaran kita kali ini adalah membaca
dan menyanyi.
Tiba-tiba salah seorang murid menyanyi.
Balonku
ada dua
D000RRRRR
Bu Guru :Tiooooooo…..
Belum ibu suruh menyanyi yia nak!
Tio :Lebih cepat lebih baik bu!
Manja :Tapi kan
belum disuruh Tiooo!
Tio :Kalo tunggu disuruh kebo ding!
Semua :Hahahaha……
Bu Guru :Eh sudah…sudah…..Jangan rebut.
Sekarang ikuti ibu!(berjalan mengambil
penggaris)
Sementara di belakang anak-anak pada ngikutin.
Bu Guru :Lho? Ngapain kalian?
Bu Guru :Ya Ampuuun!
Maksudnya bacanya nanti.
Tio :Kan
gini dia jadinya. Kalau tunggu disuruh malah salah.
Bagusan
Tio duluan tadi yang ngambil rolnya.
Bu Gur u :
HhHhmmm….(tarik napas panjang)
Udah…udah…Duduk lagi sana !
(membaca)
A B C D E F G H……
dst….\
Bu Guru :Nah…Baik,,,,Sekarang kita menyanyi yaaa….!
Karena berhubung akan diadakan perlombaan menyanyi untuk siswa kelas 3
SD pada Hari Guru nanti.
Viola :Hadiahnya apa bu?
Gilang :Sepatu bola dunk!
Sasha :Tas baru aja bu.
Vany :Jangan bu, mendingan coklat!
Baby :Jangan! Mendingan sepeda baru!
Bu Guru :Diam…Diam semuanya…
Hadiahnya itu bukan ibu yang buat Loo nak!!
Hadiahnya itu bukan ibu yang buat Loo nak!!
Baby :Mama Baby
banyak uang bu. Berar ti ibu kalah sama mamanya
Baby dunk! Kasian banget ibu.,..
Bu Guru :Sudah..Sudah…
Siapa yang tidak mau ikut lomba ini angkat tangan!
Semua :(tunduk dengan
sangat kompaknya)
Bu Guru :Bagus! Berar ti kalian mau ikut semua!
Kita mulai saja latihannya ya!
(menyanyi)
Namun semua anak-anak itu selalu salah menjawabnya… Hingga
akhirnya Kino pun menjawab dan benar.
Bu Guru :Siapa itu?
(melongok-longokkan kepalanya)
Baby :Eh, itu kan pemulung kemarin!
Usir z bu! Saya setuju!
Bu Guru :Hekh! Emok gitu,
Tio :Kau z yang
diusir pantesnya.
Mika :Bu, saya kenal
dia. Biar saya panggil ya bu!
Bu Guru :Panggil lah nak!
Lalu Mika pun berlari menuju ke kedua pemulung itu yang
diikuti oleh Zizi, Rio dan Zevy.
Mika :Nam a kamu
siapa? (mengulurkan tangan)
Zizi :Ikh!
Diyeeem!!!
Ninung :Aku
Ninung, adec nya Kino
Kino :Aku Kino! Menyambut
uluran tangan Mika
Bu Guru :Bawa kemari saja
dia nak!
Akhirnya merekapun secara beramai-ramai membawa Ninung dan
Kino untuk memasuki kelas 3SD Anak Bangsa itu.
Baby :Haduuuh…
Saya jauh akh…
Zevy :Keluar kau sana ….sana…! (mendorong
Baby)
Baby :Paan shi!
Bu Guru :Baby, tidak
sepantasnya….dst (menasihati Baby)
Baby :Ia, bu! Baby
minta maaf!
Bu Guru :Nam a kamu siapa
nak? (bertanya ke arah Kino)
Ninung :Ninung,bu, dan
ini Kino, kakak saya.
Bu Guru :Rumah kamu? (masih
tetap bertanya ke arah Kino)
Ninung :Kalau ibu pernah
melewati jembatan layang itu pasti ibu tau. Karena di bawah jembatan itu ada
rumah kami bu.
Bu Guru :oooooohhhh…ia ibu
tau. Tapi ibu saja tidak pernah memperhatikan kali ke situ. Rupanya itu rumah
kamu?
Kino :(hanya
mengangguk)
Ninung :brtul bu!
Bu Guru :Lalu tadi siapa
yang menjawab?(berusaha untuk kali ini Kino yang menjawab)
Ninung :Ya si Kino, bu!
Bu Guru :Kalian tidak
sekolah, Kino?
Ninung :Kami tidak punya
uang, bu! Kami mesti mulung dan ngamen dahulu agar bisa makan. Itupun kutip
dari sisa restoran.
Kino :(mencubit
adiknya) Ninung!
Bu Guru :Ayah kamu kerja,
Kino?
Ninung :Dulu mulung juga
bareng kami,bu. Tapi semenjak ayah pernah kena struk ayah dilarang ibu untuk
mulung lagi. Kino juga larang ayah. Kino sayang kali sama ayah. Tapi ayah
sempat jual harta yang paling berharga bagi Kino hanya untuk makan kami,bu!
Bu Guru :Apa itu?
Ninung :BUKU!
Tapi Kino gag mau makan,bu. Karena ia menganggap
kalau ia memakan sayur itu sama saja dia bahagia kehilangan bukunya.
Bu Guru :Kamu masih ingin
sekolah Kino? (menatap Kino dengan sangat terharunya)
Ninung :Pasti,bu!
Tiap malam Kino selalu berdoa. Dia juga suka
liat bintang seraya berkata,
“Andai aku jadi juara pasti ayah dan ibuku
bangga!”
Bu Guru :Kalian mau sekolah di sini? (merangkul pundak kedua
pengamen itu)
Ninung :Mau, bu! (melompat dari duduknya)
Kino :Tidak, bu! (menunduk)
(menarik tangan Ninung dengan sangat erarnya
dan membawanya keluar dari ruang kelas itu)
Tira :Kenapa dia gag mau ya, bu?
Bu Guru :Tau tuh!
Chika :Kita datangi
z rumahnya bu! Siapa tau dengan begitu kita bisa tau alasannya.
Semua :Ayo…!
Bu Guru :sudah…sudah….Nanti
pulang sekolah kalian minta izin sama oran g
tua dulu ya anak-anak kalau besok kita akan berkuunjung ke rumah Kino dan
Ninung. Bagi yang tidak diizinkan ya tidak usa ikut. Tidak vv.
(Bel
pun berbunyi).
Bu Guru :Siapkan! (melihat kea rah Gilang)
Gilang :Duduk Siaaaaap……… Graakk!
Kepada Ibu Guru….
Semua :Selamat Siang.,,bu!
Bu Guru :Sian g
anak-anak…..Hati-hati di jalan yaa!
Keesokan harinya.
Bu Guru :Bagaimana
anak-anak? Siapa saja yang diizinkan oleh oran g
tuanya untuk ikut?
Hanya Zevy, Chika, Zizi, Rio ,
Tio, Gilang, Mika, Manja, Tira, dan Sasha yang diizinkan oleh orang tuanya.
Baby :Baby ikut
ya, bu! Karena ud diizinin sama mama.
Bu Guru :Ya sudah, kalau
begitu kita pergi sekarang. Yang lainnya tetap di kelas ya nak! Nan ti akan ada guru yang akan menggantikan.
Mereka pun pergi ke rumah yang dituju.
Sesampainya mereka di rumah itu.
Bu Guru :Apa ini rumah
yang kita maksud?
Zevy :Lumayan
kumuh yha, bu!
Bu Guru :Huzh! Jangan
ngomong gitu ya nak!
Bu Guru :Ass…… Perm isi, bu!
Pak Badung :Wass….(terheran-heran)
Bu Guru :Eh bapak. Maaf
ya pak, apakah ini benar rumahnya Kino dan Ninung?
Pak Badung :Oh ia benar! Ada apa ya?
Bu Guru :Begini Lo pak!
Semalam itu kan
Kino dan Ninung masuk kea real sekolah kami.
Pak Badung :Oh maaf, bu! Kalau
itu semalam buku dari sekolah ibu nanti akan saya ganti! Karena bukunya sudah
saya jual untuk beli sayur makannya Kino dan Ninung. Maaf juga atas kelancangan
anak saya yang sudah berani masuk dan mulung di areal sekolah ibu. Tapi dia
tidak pernah saya ajari untuk mencopet kok, bu! Sumpah!
Bu Guru :Loo, pak!
Bu Minah :(keluar dari kama r dengan tebatuk-batuk) Opo? Opo mau? Kino nyopet?
Nyopet opo toh, pak? Anak kita nyopet opo?
Tiba-tiba terdengar suara dari luar.
Kino&Ninunng :Ass….Pak, Bu…Kami pulang!
Semua :Wass…
Kino :Lho?
Bu Minah :Owalllaaah
Lee..Lee…… Kue iku kok nyopet toh Lee,,,(sambil napasnya terengah-engah)
OpO Ibu enek ngajari kue? Ngomong Lee! Ngomong
kue!
Kino :Kin gag da
nyopet, bu! Lebih baik gag makan daripada nyopet.
Bu Guru :Gini bu
,,,Gini,… Tadi saya belum siap ngomong..Tapi udah dipotong sama bapak duluan.
Maksud kedatangan kami di sini hanya ingin mengajak Kino dan Ninung untuk
sekolah di Sd Anak Bangsa kami. Kebetulan saya sendiri Kepala Sekolahnya. Jadi
saya bisa ur us
soal dananya.
Pak Badung :ooooo…..
Bu Minah :Begitu toooh!!!
Bu Guru :Bagaimana, bu?
Pak Badung :Waah… Kami sangat
berterima kasih sekali bu untuk itu.
Tapi semuanya terserah kepada Ninung dan Kino!
Karena mereka yang mau sekolah. Kalau saya
paksapun tapi kalau mereka tida mau sama saja kan , bu!
Ninung :Wah, Ninung
mau kali, pak!
Kino :Kino gag
bisa, bu! (menatap ibunya)
Bu Minah :Knopo Lee? Iki
kesempetanmu! Kue kan
sing pngen kali sekolah eneh..
Pak Badung :Opo alesanmu Lee?
Kino :Ninung z
yang sekolah, pak!
Pak Badung :iyooo… Tapi kue?
Kino :Kalau Kino
juga sekolah terus siapa yang mau mulung lagi pak?
Siapa yang cari makan untuk bapak dan ibu?
Bu Minah :ya ampuun Leee…
Kok soal itu ibu tadi udah ada yang nawari untuk Bantu-bantu buat kue. Terus
ibu nanti bisa jual kue itu keliling.
Pak Badung :Rezeki juga tadi
bapak dapet tawaran buat pot bunga Lee.
Itu gag butuh pikiran banyak. Jadi kamu juga
gag perlu khawatir kalau-kalau penyakit bapak kambuh lagi. OK Lee!
Kino :Alhamdulillah..! Bapak dan Ibu gag bohong sama Kino kan ?
Bu Minah :Yo ora lah Lee..
Pak Badung :Lee..Lee (mengelus-elus rambut Kino)
Bu Guru :Nah… Jadi bagaimana Kino?
Ninung :Kino mau kok, bu!
Bu Guru :Benar Kino?
Kino :Ia,Bu! Makasih ya, bu! (dengan wajah yang penuh
dengan seri)
Ninung :Terima kasih ya, bu! Besok kami sudah bisa masuk, bu?
Bu Guru :Oh tentu! Ini baju seragamnya!
Kino&Ninung :Terima kasih, bu!
Bu Guru :Ya sudah… Kalau begitu kami pamit dulu ya pak, bu!
Ass..
Sekeluarga :Wass…
Keesokan harinya Kino dan Ninung pun berangkat ke sekolah
dengan sangat gembiranya.
Kino :Kami pamit ya, pak, bu!
Kino&Ninung :Ass..
Bpk&Ibu :Wass..
Sesampainya di sekolah.
Baby :Ninung, kamu duduk di sini aja.
Denger-denger kamu dulu pintar kn? (menyikut
Kino)
Tio :uuuu…..mendingan
duduk samaku z…ear tik aku kasih contek.
Tiba-tiba
Bu Guru datang.
Bu Guru :Anak-anak, karena
besok sudah Hari Guru maka kalian harus tampil maximal di perlombaan itu ya!
Semua :Baik, bu!
Keesokan Harinya.
Bu Guru :Bagaimana anak-anak? Sudah siap untuk mengikuti perlombaan
itu?
Semua :Sudah, bu!
Tiba-tiba terdengar….
“
Panggilan kepada peserta no.2”
Acara
perlombaanpunpun terus berlangsung. Hingga sampai kepada acara pengumuman.
“ Pemenang kita hari ini adalah SD Anak
Bangsa “
Mendengar kalimat tersebut semua siswa SD Anak Bangsa dengan
sangat riuhnya melompat kegirangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada.
Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan dihapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.