Makalah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
A. PENGERTIAN
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita
merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia
tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan
dirinya.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia menurut
beberapa ahli:
# I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias
dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
# OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah
mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan,
akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan
lingkungan.
Manusia adalah bagian dari pandangan hidup. Tidak
ada seorangpun manusia yang tidak memiliki pandangan hidup. Apapun yang dikatakan
manusia adalah sebuah pandangan hidup karena di pengaruhi oleh pola pikir
tertentu. Pandangan hidup bersifat elastis, tergantung kepada situasi dan
kondisi serta di pengaruhi juga oleh lingkungan hidup dimana manusia berada.
"Jangan sampai kamu buat keputusan yang prematur hanya
karena sebuah prinsip yang kamu pegang kuat-kuat. Padahal sebenernya kamu bisa
kompromi sama prinsip yang kamu pegang dengan sedikit mengendurkan peganganmu,
Yan. Jangan sampai kamu menyesal belakangan, karena setiap keputusan punya
risiko masing-masing" Kak Hapsari dari blog Kak Dian
Pandangan hidup sendiri adalah pendapat
atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di
dunia. Pandangan hidup itu adalah sebuah jalur yang dibuat untuk menentukan
arah kehidupan seseorang, Pandangan hidup itu ibarat wadah dan Manusia adalah
ibarat air yang mengikuti bagaimana bentuk wadah.. tapi sekali lagi Manusia
adalah penentu ingin menempati wadah seperti apa.
B. HAKIKAT
MANUSIA
Dalam pikiran dan perasaan manusia, ada
beberapa faktor penting yang harus menjadikan manusia sebagai makhluk yang
berakal, yakni :
1. Pandangan Hidup
Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing
kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi
kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan
aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah
dirumuskan.
Setiap orang,
baik dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan tingkatan yang paling
tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar cita-citanya sajalah yang
berbeda. Bagi orang yang kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya,
apabila gagal mencapai cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal
yang bersifat negative.
Disinilah peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan
hidup yang teguh merupakan pelindung
seseorang. Dengan memegang teguh pandangan hidup yang diyakini, seseorang tidak
akan bertindak sesuka hatinya. Ia tidak akan gegabah bila menghadapi masalah,
hambatan, tantangan dan gangguan, serta kesulitan yang dihadapinya.
2. Cita-Cita
Pandangan hidup terdiri atas cita-cita,
kebajikan dan sikap hidup. Cita-cita, kebajikan dan sikap hidup itu tak dapat dipisahkan
dengan kehidupan manusia.
Cita-cita sering kali diartikan sebagai angan-angan,
keinginan, kemauan, niat atau harapan. Cita-cita itu penting bagi manusia,
karena adanya cita-cita menandakan kedinamikaan manusia.
- Orang yang berhati keras,
biasanya tak berhenti berusaha sebelum cita-citanya tercapai. Ia tidak
menghiraukan rintangan, tantangan, dan segala esulitan yang dihadapinya. Orang
yang berhati keras biasanya juga mencapai hasil yang gemilang dan sukses
hidupnya.
- Orang berhati lunak biasanya dalam
usaha mencapai cita-citanya menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi. Namun ia tetap berusaha
mencapai cita-cita itu. Karena, biarpun lambat ia akan berhasil juga mencapai
cita-citanya.
- Orang yang berhati lemah biasanya mudah terpengaruh oleh situasi dan
kondisi. Bila menghadapi kesulitan cepat-cepat ia berganti haluan dan berganti
keinginan.
3. Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang
sesuai dengan norma-norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena
menurut kodratnya manusia itu baik dan makhluk bermoral. Atas dorongan suara
hatinya manusia cenderung berbuat baik. Untuk melihat apa itu kebajikan, kita
harus melihat dari tiga segi, yaitu :
- Manusia
sebagai pribadi, Yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati.
Suara hati itu semacam bisikan dalam hati untuk menimbang perbuatan baik
atau tidak. Jadi suara hati itu merupakan hakim terhadap diri sendiri.
Suara hati sebenarnya telah memilih yang baik, namun manusia seringkali
tidak mau mendengarkan.
- Manusia
sebagai anggota masyarakat, Yang menentukan baik-buruknya adalah
suara hati masyarakat. Suara hati manusia adalah baik, tetapi belum tentu
suara hati masyarakat menganggap baik. Sebagai anggota masyarakat, manusia
tidak dapat membebaskan diri dari kemasyarakatan.
- Manusia
sebagai makhluk tuhan, manusia pun harus mendengarkan suara hati
Tuhan. Suara Tuhan selalu membisikkan agar manusia berbuat baik dan
mengelakkan perbuatan yang tidak baik. Jadi, untuk mengukur perbuatan baik
dan buruk, harus kita dengar pula suara Tuhan atau Kehendak Tuhan.
Kehendak Tuhan berbentuk Hukum Tuhan atau Hukum agama.
Jadi, kebajikan
itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati
masyarakat, dan Hukum Tuhan. Kebajikan berarti berkata sopan, santun, berbahasa
baik, bertingkah laku baik, ramah-tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan
agar tidak merangsang bagi yang melihatnya.
Namun ada pula
kebajikan semu, yaitu kejahatan yang berselubung kebajikan. Kebajikan semu ini
sangat berbahaya, karena pelakunya orang-orang munafik yang bermaksud mencari
keuntungan diri sendiri.
4. Sikap Hidup
Sikap hidup ialah keadaan hati dalam menghadapi
hidup ini. Apakah
kita mempunyai sikap yang positif atau yang negatif.
Apakah kita mempunyai sikap optimis atau pesimis? Atau apakah kita mempunyai
sikap yang apatis?.
Sikap dapat juga berubah karena situasi, kondisi, dan
lingkungan. Dalam menghadapi kehidupan, manusia selalu menghadapi manusia lain
atau menghadapi sekelompok manusia. Ada beberapa sikap etis
dan non etis. Sikap etis disebut juga sikap positif, dan sikap
non etis disebut juga sikap negatif.
1) sikap lincah - sikap
arif
2) sikap rendah
hati - sikap berani
3) sikap tenang
- sikap halus
4) dan sikap
bangga
Sikap non etis atau sikap
negatif, yaitu :
1) sikap kaku - sikap takut
2) sikap gugup
- sikap kasar
3) sikap angkuh
- sikap dan sikap rendah diri
Sikap-sikap ini
harus dijauhkan dari diri pribadi-pribadi., karena sangat merugikan baik bagi
pribadi masing-masing maupun bagi kemajuan bangsa.
C. MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata
membawa ciri tersendiri akan diri manusia itu. Sebab akal dan budi
mengakibatkan manusia memiliki keunggulan dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Satu diantara keunggulan manusia tersebut ialah pandangan hidup. Disatu pihak
manusia menyadari bahwa dirinya lemah, dipihak lain menusia menyadari kehidupannya
lebih kompleks.
Kesadaran akan kelemahan dirinya
memaksa manusia mencari kekuatan diluar dirinya. Dengan kekuatan ini manusia
berharap dapat terlindung dari ancaman-ancaman yang selalu mengintai dirinya,
baik yang fisik maupun non fisik. Seperti penyakit, bencana alam, kegelisahan,
ketakutan, dan sebagainya.
Selain itu manusia sadar pula bahwa kehidupannya itu lain
bila dibandingkan dengan kehidupan makhluk lain. Sadar pula
bahwa dibalik kehidupan ini ada kehidupan lain yang diyakini lebih abadi. Lebih
yakin lagi bahwa kehidupan lain itu bahkan merupakan kehidupan yang
sesungguhnya.
Disana setiap manusia akan mempertanggung jawabkan apa
yang dilakukan selama hidup didunia. Manusia tahu benar
bahwa baik dan buruk itu akan memperoleh perhitungan, maka manusia akan selalu
mencari sesuatu yang dapat menuntunnya kearah kebaikan dan menjauhkan diri dari
keburukan.
Akhirnya manusia menemukan apa yang disebut “ sesuatu
dan kekuatan diluar dirinya “. Ternyata keduanya adalah “ Agama dan
Tuhan “. Dengan demikian bahwa pandangan hidup
merupakan masalah yang asasi bagi manusia. Sayangnya tidak semua manusia yang
memahaminya, sehingga banyak orang yang memeluk suatu agama semata-mata atas
dasar keturunan. Akibatnya banyak orang yang beragama hanya pada lahirnya saja
dan tidak sampai batinnya. Atau yang sering dikenal dengan agama KTP. Padahal
urusan agama adalah urusan akal, seperti dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW.
Dalam satu hadistnya : Agama adalah akal, tidak ada agama bagi
orang-orang yang tidak berakal.”
Maksud Nabi Muhammad SAW tersebut ialah
agar manusia dalam memilih suatu agama benar-benar berdasarkan pertimbangan
akalnya, dan bukan semata-mata karena asas keturunan. Hal ini ditegaskan oleh
firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat-236 yang artinya :
“ Tidak ada paksaan untuk memasuki sesuatu agama,
sesungguhnya telah jelas antara jalan (agama) yang benar dan jalan (agama) yang
salah.”
Ternyata, pandangan hidup sangat penting. Baik untuk kehidupan sekarang maupun
kehidupan di akhirat. Dan sudah sepantasnya setiap manusia memilikinya. Maka
pilihan pandangan hidup harus betul-betul berdasarkan pilihan akal bukan
sekedar ikut-ikutan saja.
Perlu kita sadari bahwa baik Tuhan maupun agama bagi kita
adalah suatu kebutuhan. Bukan kebutuhan sesaat seperti makan, minum, tidur, dan
sebagainya. Melainkan kebutuhan yang terus menerus dan abadi. Sebab setiap saat
kita memerlukan perlindungan Allah SWT dan petunjuk agama sampai diakhir nanti.
Firman Allah SWT :
Yang
artinya :
“ Kamilah pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat ;
didalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh pula apa yang
kamu minta.” (QS.Fushilat : 31).
D. KESIMPULAN
1. Pengertian Manusia dan Pandangan Hidup
Manusia adalah bagian dari pandangan hidup. Tidak ada
seorangpun manusia yang tidak memiliki pandangan hidup. Apapun yang dikatakan
manusia adalah sebuah pandangan hidup karena di pengaruhi oleh pola pikir
tertentu. Pandangan hidup bersifat elastis, tergantung kepada situasi dan
kondisi serta di pengaruhi juga oleh lingkungan hidup dimana manusia berada.
2. Hakikat Manusia
Dalam pikiran
dan perasaan manusia, ada beberapa faktor penting yang harus menjadikan manusia
sebagai makhluk yang berakal, yakni :
a. Pandangan Hidup
b. Cita-Cita
c. Kebajikan
d. Sikap Hidup
3. Manusia dan Pandangan Hidup
Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata membawaciri tersendiri akan
diri manusia itu. Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia memiliki keunggulan
dibandingkan dengan makhluk lainnya. Satu diantar keunggulan manusia tersebut
ialah pandangan hidup. Disatu pihak manusia menyadari bahwa dirinya lemah,
dipihak lain menusia menyadari kehidupannya lebih kompleks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada.
Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan dihapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.