Pages

Sahabatku

Rabu, 16 Januari 2013


TUGAS PERSONAL


MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN


DISUSUN OLEH    :

NAMA               :       AZLINA RIDMAYANI NASUTION
KELAS              :       II D BAHASA INGGRIS
NPM                 :       110521653
NAMA DOSEN   :       HANINA, S.Psi ., M.Psi ,. Psikolog







UNIVERSITAS ASAHAN
KISARAN
2011/2012

DEFINISI REMAJA
A.          Siapakah Remaja Itu?
Remaja adalah masa transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa, atau masa usia belasan tahun, atau jika seseorang menunjukkan tingkah laku tertentu seperti susah diatur, mudah terangsang perasaannya, dan lain sebagainya.
B.           Remaja ditinjau dari Sudut Perkembangan Fisik
Secara anatomis berarti alat-alat kelamin khususnya dan daerah tubuh pada umumnya memperoleh bentuk yang sempurna dan secara faali alat-alat kelamin tersebut sudah berfungsi secara sempurna pula.

WHO membagi kurun usia remaja dalam dua bagian:
 Ø Remaja Awal         : 10-14 tahun
 Ø Remaja Akhir         : 15-20 tahun

Pada remaja, tugas perkembangan itu menurut Robert Havigurst adalah:
1.      Menerima kondisi fisik dan memanfaatkan tubuh secara efektif
2.      Menerima hubungan yang lebih matang
3.      Menerima peran jenis kelamin
4.      Berusaha mandiri
5.      Mempersiapkan karir ekonomi
6.      Mempersiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga
7.      Merencanakan tingkah laku social yang bertanggung jawab
8.   Mencapai sistem nilai dan etika tertentu

TINJAUAN TEORI
Remaja dalam Rangka Perkembangan Jiwa Manusia
Tahap perkembangan menurut Rousseau:
a. 0-4 atau 5 tahun         : masa kanak-kanak (infancy)
   Tahap ini didominasi oleh rasa senang dan tidak senang, dan menggambarkan tahap evolusi di mana manusia masih sama dengan binatang.

b. 5-12 tahun                  : masa bandel (savage stage)
   Tahap yang mencerminkan manusia liar, dominan ingin main-main, lari-lari, loncat-loncat, dan sebagainya yang pada pokoknya untuk melatih ketajaman indera dan keterampilan anggota tubuh.
c. 12-15 tahun                : bangkitnya akal (ratio), nalar (reason), dan kesadaran diri (self-consciousness).
   Tahap ini mencerminkan sikap anak yang dominant ingin tahu dan coba-coba. Anak dianjurkan belajar tentang alam dan kesenian, tetapi yang penting adalah proses belajarnya bukan hasilnya.
d. 15-20 tahun                : masa kesempurnaan remaja (adolescence proper).
   Tahap ini merupakan puncak perkembangan emosi dan bangkitnya dorongan seks.

PERKEMBANGAN FISIK REMAJA
Pada anak laki-laki:
a.       Pertumbuhan tulang-tulang
b.      Testis membesar
c.       Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap
d.      Awal perubahan suara
e.       Ejakulasi (keluar mani)
f.       Bulu kemaluan menjadi keriting
g.      Pertumbuhan tinggi badan yang mencapai maksimal setiap tahunnya
h.      Tumbuh rambut-rambut halus di wajah (kumis, jenggot)
i.        Tumbuh bulu-bulu ketiak
j.        Akhir perubahan suara
k.      Rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan gelap
l.        Tumbuh bulu di dada

Pada anak perempuan:
a.       Pertumbuhan tulang-tulang (tinggi badan, anggota badan menjadi panjang)
b.      Pertumbuhan payudara
c.       Pertumbuhan bulu halus dan lurus berwarna gelap di kemaluan
d.      Pertumbuhan tinggi badan yang mencapai maksimal setiap tahunnya
e.       Bulu kemaluan menjadi keriting
f.       Haid
g.      Tumbuh bulu-bulu ketiak

PERKEMBANGAN PSIKOLOGI REMAJA
A.          Pembentukan Konsep Diri
Seperti yang telah dibahas di Bab I bahwa “remaja” adalah masa transisi dari periode anak ke dewasa. Secara psikologis, kedewasaan adalah keadaan di mana sudah ada cirri-ciri psikologis tertentu pada seseorang.

Ciri-ciri psikologis itu menurut G. W. Allport (1961) adalah:
1.      Pemekaran diri sendiri, yaitu kemampuan seorang untuk menganggap orang atau hal lain sebagai bagian dari dirinya sendiri juga.
2.      Kemampuan untuk melihat diri sendiri secara objektif, yaitu kemampuan untuk mempunyai wawasan tentang diri sendiri, menangkap humor.
3.      Memiliki falsafah hidup tertentu, yaitu kemampuan untuk meletakkan kedudukannya dalam masyarakat, dan paham bagaimana seharusnya ia bertingkah laku dalam kedudukan tersebut dan berusaha mencari jalannya sendiri menuju sasaran yang ia tetapkan sendiri.
B.           Perkembangan Intelegensi
Setiap orang mempunyai kekuatan/kelebuhannya masing-masing. Jenis-jenis intelegensi tersebut ialah:
1.      Body-kinestethic      : kecerdasan yang terkait dengan gerakan anggota tubuh
2.      Interpersonal            : kecerdasan yang terkait dengan hubungan dengan orang lain
3.      Verbal-linguistic       : kecerdasan yang terkait dengan kata-kata lisan/tulisan
4.      Logical-mathematic : kecerdasan yang terkait dengan logika, penggunaan akal
5.      Intrapersonal               : kemampuan utama adalah intropeksi dan refleksi diri, paham akan dirinya sendiri, mengenali keunikan dirinya dibanding dengan orang lain.
6.      Visual-spatial              : kecerdasan yang terkait dengan mengambil keputusan dalam bidang penglihatan dan ruang (space), pandai menentukan arah, punya koordinasi mata-tangan yang sangat baik.
7.      Musical                        : kecerdasan yang terkait dengan irama, musik, nada dan pendengaran
8.      Naturalistic                  : kecerdasan yang terkait denganalam, baik pengenalan maupun pemeliharaan alam, mudah bergaul dengan binatang, mampu membaca perubahan cuaca,dll              


PERILAKU SOSIAL REMAJA
A.          Definisi Permasalahan
Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenisnya maupun dengan sesama jenis. Objek seksualnya bisa berupa orang lain, orang dalam khayalan atau diri sendiri.

Dari berbagai hasil studi dapat disimpulkan bahwa masalah seksualitas pada remaja timbul karena adanya faktor-faktor berikut:
a.       Perubahan-perubahan hormonal yang meningkat hasrat seksual remaja yang membutuhkan penyaluran dalam bentuk tingkah laku seksual tertentu
b.      Perubahan-perubahan itu tidak dapat segera dilakukan karena adanya penundaan usia perkawinan
c.       Sementara usia kawin ditunda, norma-norma agama tetap berlaku di mana seseorang dilarang untuk melakukan hubungan seks sebelum menikah
d.      Kecenderungan pelanggaran makin meningkat oleh karena adanya penyebaran informasi dan rangsangan seksual melalui media massa
e.       Orang tua sendiri, baik karena ketidaktahuan maupun karena sikapnya yang masih mentabuhi pembicaraan mengenai seks dengan anak tidak terbuka terhadap anak, malah cenderung membuat jarakl dengan anak dalam masalah yang satu ini
f.       Di pihak lain, tidak dapat diingkari adanya kecenderungan pergaulan yang makin bebas antara pria dan wanita dalam masyarakat sebagai akibat berkembangnya peran dan pendidikan wanita

B.           Kelainan dan Gangguan Seksual
Gangguan terhadap proses tingkah laku seksual yang utuh tersebut bisa bersifat psikologis, tapi juga bisa berasal dari gangguan atau kelainan fisik.

I. Jenis-jenisGangguan Seksual Pada Umumnya
   a. Gangguan Identitas Jenis : ketidaksesuaian antara alat kelamin dengan identitas jenis yang terdapat pada diri seseorang
   b. Parafilia                            : diperlukannya suatu khayalan atau perbuatan seksual yang tidak lazim untuk mendapatkan gairah seksual
   c. Disfungsi Psikoseksual     : terdapat hambatan pada selera seksual atau pada perubahan psikofisiologi yang biasanya terjadi pada orang yang sedang bergairah seksual
   d. Gangguan Psikoseksual Lainnya : termasuk golongan ini adalah homoseksualitas yang akan dibicarakan pada bagian tersendiri.
C.          Pendidikan Seks
Pendidikan seks adalah salah satu cara untuk mengurangi atau mencegah penyalahgunaan seks.


PERILAKU MENYIMPANG PADA REMAJ
A.          Definisi
Kenakalan anak adalah tindakan oleh seseorang yang belum dewasa yang sengaja melanggar hukum dan yang diketahui oleh anak itu sendiri bahwa jika perbuatannya itu sempat diketahui oleh petugas hukum ia bisa dikenai hukuman.
B.           Asak Mulanya Perilaku Menyimpang Pada Remaja
Penyebab kenakalan remaja:
a.       Faktor individu
b.      Berkurangnya atau menghilangnya pranata masyarakat yang selama ini menjaga keseimbangan atau harmoni dalam masyarakat
c.       Tekanan besar dalam masyarakat, seperti kemiskinan
d.      Salah pergaulan
e.       Karena sering dicap sebagai “anak nakal” oleh orang tua
C.          Kenakalan Remaja
Jensen (1985) membagi kenakalan remaja menjadi empat jenis, yaitu:
1.      Kenakalan yang menimbulkan korban fisik orang lain
2.      Kenakalan yang menimbulkan korban materi
3.      Kenakalan sosial yang menimbulkan korban di pihak orang lain
4.      Kenakalan yang melawan status
D.    Hipoaktivisme
Keadaan hipoaktif bisa disebabkan oleh gangguan jiwa.
Jenis-jenisnya antara lain:
a.       Skizofrenia residual (berdiam diri terus, tidak peduli dengan keadaan sekitar)
b.      Katatonia (berdiam diri dalam posisi tubuh yang aneh selama berjam-jam)
c.       Halusinasi (melihat benda atau mendengar suara yang ada)
d.      Waham (pikiran-pikiran yang aneh), dsb.
Gejala hipoaktif ini juga bisa timbul pada remaja karena adanya faktor sifat bawaan.
E.           Psikopatologi Pada Remaja
Psiko adalah jiwa dan patologi adalah kelainan atau gangguan.
Jenis-jenisnya adalah:
  1. Gangguan neurosis
Gejalanya adalah pasif, pemalu, penakut. Pada wanita gejalanya adalah menghisap jempol, mengompol, tidak bisa lepas dari bonekanya, dsb.
  1. Takut kepada sekolah (school phobia) sehingga cenderung membolos atau mencari alasan untuk tidak sekolah.
  2. Keterasingan, merasa ditelantarkan oleh orang tua, tidak dapat mengidentifikasikan peran seksualnya sendiri.
  3. Kenakalan anak yang disebabkan oleh reaksi neurotik
  4. Retardasi mental
  5. Gangguan organis yang bisa mengganggu fungsi kepribadian
  6. Gangguan kepribadian yang berat
  7. Kenakalan anak yang tidak disebabkan oleh reaksi neurotik
F.           Pencegahan Perilaku Menyimpang
Untuk mengurangi benturan antargejolak itu dan untuk memberi kesempatan agar remaja dapat mengembangkan dirinya secara lebih optimal, perlu diciptakan kondisi lingkungan terdekat yang stabil mungkin, khusunya lingkungan keluarga.
Selanjutnya, perlu diperhatikan bahwa setiap remaja adalah unik. Kebiasaan menyamaratakan remaja dengan saudara-saudaranya sering kali bukan tindakan yang bijaksana karena justru akan menimbulkan rasa iri hati pada remaja.
Di samping faktor keluarga, pengembangan pribadi remaja yang optimal juga perlu diusahakan melalui pendidikan, khususnya sekolah.
Yang tidak kurang pentingnya untuk menjaga stabilitas perkembangan jiwa remaja adalah orang/perkumpulan pemuda, serta usaha untuk meningkatkan kemampuan remaja dalam bidang-bidang tertentu sesuai dengan kemampuan dan bakatnya masing-masing.
G.     Penanganan Terhadap Perilaku menyimpang
         Menurut Rogers (Adam & Gullota) ada 5 ketentuan yang harus dipenuhi untuk membantu remaja:
1. Kepercayaan
2. Kemurahan hati
3. Kemampuan mengerti dan menghayati (emphaty) perasaan remaja
4. Kejujuran
5. Mengutamakan persepsi remaja sendiri.
         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada.
Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan dihapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.